Wednesday 23 October 2019

Jangan Merasa Paling Menderita

(Cerpen)



      Tatkala senja membangunkanku dengan paksa dari tidur siangku yang sangat lelap. Harianku sering kusebut dengan hari yang penuh kebingungan. Semakin keras aku memikirkannya, dukalah yang menghampiri. Bermusuhan terlalu berlebih dengan tubuh, sehingga menjadikan rasa resah dan gelisah. Secangkir air putih segera kuteguk untuk membangunkan jiwa yang lemah ini agar segera bangkit dari keterpurukan. Ditengah lingkungan penuh jiwa yang terikat sifat-sifat yang terkadang menghibur kadang kala juga menyinggung.
       Belajar dari kisah-kisah seseorang yang dapat menggugah jiwa lemah ini untuk bangkit dan segera membuat hal baru yang menguntungkan. Karena kusadari bahwa penderitaan tak akan pernah berakhir jika pikiran terus berprasangka buruk terhadap kehidupan. Merasa paling menderita dari semua orang yang aku pikir itu hanyalah dugaanku sendiri. Mencoba membuat segala sesuatu menjadi baik dengan mencontoh pohon cendana yang selalu mengeluarkan aroma harum ketika dipotong. Seperti halnya manusia semakin dihina dicaci dimaki, balaslah dengan rendah hati tanpa dendam. Jangan menjadikan diri menjadi korban dan jangan menjadikan mereka menjadi musuh. Mencoba membuat keadaan damai dengan melakukan kegiatan-kegiatan positif seperti lebih mendekatkan diri dengan Sang Pencipta dan cobalah mengubah penderitaan menjadi kebahagiaan untuk menciptakan kedamaian dalam setiap perbuatan.